In life..We all grow up
We all face doubt
We all make choices.
Kita tidak pernah tau kejutan-kejutan apa lagi dalam hidup yang menanti kita.
Yang saya tau semua hal yang terjadi di dalam dunia memicu saya untuk berpikir "What's next??", What kind of another distraction which going to happen in my life??
I mean..i'm not trying to think sceptical with life,in fact..i enjoyed every proccess which i should take.Sounds very cliche but life taught me everything,how to love,hate,back-stabbed,making friends,socialize,hurts,being cheated,risque thing,faithful,go crazy,wild,madness,rebellious,being complex,cry,sad,gloomy,sacrifice,revenge,loving someone who's not love u back in return,waiting someone for years just becoz u love him so much,divorcing parent's,and how's family's become the most important thing in life coz they always gonna be there in every kind of situations u've got..
Maybe u going to say, "Look who's talking about the cliche stupid things right now??!!"but hey..as long as i know, life is all about clicheand that's makes u human..
And i'm just a woman in process. I'm just trying like everybody else.I try to take every conflict, every experience, and learn from it.Life is never dull..Just like what Oprah said
Saturday, February 16, 2008
I Just Wanted To Be Love By Men
Stop talking about love..
every asshole in the world says he loves somebody,it means nothing..what you feel only matters to you,it's that you do to the people you say you love that's what matters,it's the only thing that counts.
you know..being right isn't all it's cracked up to be and you can't try so hard to control it all. you know..life is pretty much in the greys for the most part.
and if you insist always on black and white,you are gonna be very unhappy.
get back on track,by listening to each other,something we've never done.
talk..no matter how pain it is,don't be so quick to walk away..
people know the truth..they may not like it or want to know it,but they always know.
and..as a matter or fact as a very normal human being i just wanted to be love by men..
every asshole in the world says he loves somebody,it means nothing..what you feel only matters to you,it's that you do to the people you say you love that's what matters,it's the only thing that counts.
you know..being right isn't all it's cracked up to be and you can't try so hard to control it all. you know..life is pretty much in the greys for the most part.
and if you insist always on black and white,you are gonna be very unhappy.
get back on track,by listening to each other,something we've never done.
talk..no matter how pain it is,don't be so quick to walk away..
people know the truth..they may not like it or want to know it,but they always know.
and..as a matter or fact as a very normal human being i just wanted to be love by men..
Cerita Tentang Gerimis dan Key
Pagi ini dia cuma bisa diam.Diam, membisu, menatap langit-langit kamarnya yang cukup tinggi.Dimana hawa pagi itu menusuk hingga ke dalam sumsum tulangnya.Tubuh tipisnya hanya terbalur t-shirt putih yang menjadi favorit selama bertahun-tahun, celana pendek, serta kaus kaki yang melengkapi kedinginannya pagi itu. Namun ia tidak beranjak dari bibir tempat tidur dimana ia biasa duduk. Tempat dimana ia bisa merasakan hawa pagi masuk melalui jendela-jendela kamarnya yang besar.Dari luar jendelanya ia bisa melihat hijaunya rumput yang masih dihinggapi embun,dan burung-burung kecil yang bertengger di atas pagar rumahnya.Lalu tiba-tiba ia mendengar suara air menetes dari genting depan jendela."Gerimis..", katanya. Dan kemudian ia tersenyum.Segera ia beranjak keluar dari kamarnya. Tak berapa lama ia tiba di teras depan, sambil duduk ia menengadahkan tangannya merasakan gerimis pagi itu.Ia tersenyum simpul.Kemudian ia berdiri dan maju beberapa langkah menuruni tangga teras yang berujung pada rumput hijau yang basah dengan air hujan. Angin berhembus kencang,mengibaskan rambut hitamnya yang halus sehingga ia harus membenahinya dengan jari-jarinya yang putih bersih.Didongakkan kepalanya ke atas, dilihatnya langit biru mendung yang memberinya gerimis pagi itu. Kemudian ia mulai berputar dan menikmatinya.Ia kedinginan,tapi itu tidak menyulutkan langkahnya untuk tetap merasakan turunnya gerimis.Entah mengapa ia terihat begitu emosional.Sepertinya seluruh perasaannya yang hancur saat itu diluruhkan oleh air hujan yang membasahi rambut sampai ke tungkai kakinya.Suara hujan makin besar,gerimis pun berubah menjadi hujan lebat.Dan ia masih berada disana,menghentikan kakinya yang tadi membuatnya berputar. Kini ia hanya berdiri dalam hujan lebat di teras rumahnya, mematung, tertunduk, pikirannya kosong, hampa, jelas ia tidak merasakan apapun.Kemudian sesosok bayangan mendekati, mendekap tubuhnya,lalu menariknya dari hujan lebat yang membasahinya.Ia baru tersadar kini ia sudah di berada di dalam rumah.
"Ngapain kamu berdiri disitu?", bentaknya.Yang ia lihat di depannya kini seraut wajah cemas dan penuh pertanyaan."Key,lihat aku..,kamu kenapa Key?",wajah itu jelas tidak asing bagi Key.
Ia merasakan dingin yang luar biasa menusuk ke tulang-tulangnya.Key memeluk erat sendiri tubuhnya, dan ia mulai menggigil.Matanya menatap lekat sosok lelaki itu.Ia tak kuasa berkata-kata, tak sanggup membendung air matanya, dan perlahan pipinya pun basah.
Laki-laki itu,Tian..,hanya bisa memandang Key dengan iba.Perempuan yang dikenalnya 5 tahun lalu itu memang pernah punya tempat di hati Tian,bahkan hingga saat ini.Pikiran Tian kian berkecamuk entah mengapa ia merasakan ada yang tidak beres dengan key.Perlahan diusapnya dengan lembut pipi perempuan yang pernah mencintainya itu.Dihapusnya linangan air mata Key. "Key,apa yang ada di pikiran kamu sekarang?",pertanyaan Tian membuat Key menepis tangan Tian yang sejak tadi berusaha menghapus linangan air matanya.Key sontak bangun dari sofa yang didudukinya."Apa yang ada di pikiran kamu?",Key membentak Tian. Amarah itu sungguh terlihat dari mata Key yang masih tampak berkaca-kaca."Saya cinta kamu,saya tunggu kamu bertahun-tahun tanpa kejelasan apapun,dan sekarang kamu tanya apa yang ada di pikiran saya..",kata-kata itu pun terlontar dari mulut Key.Entah darimana ia dapat keberanian itu,apa yang ada di pikirannya saat itupun tidak seorang pun yang tahu termasuk dirinya sendiri."Menurut kamu apa yang ada di pikiran saya?".
"Key,saya minta maaf"."Saya ngga'pernah bermaksud menyakiti kamu",suara itu penuh penyesalan. Suara yang selalu membuatnya merasa nyaman dan tenang. Suara itu masih terdengar sama seperti 5 tahun lalu saat mereka baru memulai persahabatan mereka.
Tian beranjak dari sofa mendekati Key,dan berusaha memeluknya. Key pun mundur, menjauh dari laki-laki yang pernah sangat dicintainya dan pernah ditunggunya bertahun-tahun itu."Pergi kamu!",kata-kata itu meluncur dari mulut Key.Key tak kuasa melihat sosok itu,hatinya remuk,hancur sehancur-hancurnya.Dalam hatinya ia berharap Tian segera pergi dan kelak tidak perlu menemuinya lagi."Saya mohon Key,jangan begini caranya", kata Tian."For Godsake Tian,please leave",jawab Key.
Tian pun pergi meninggalkan Key. Sebelum ia pergi ia mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya."Selamat ulang tahun Key",sambil meletakkan sebuah kotak kecil warna putih yang dibungkus rapi lengkap dengan pita pink kecil yang sangat manis. Setelah itu Tian keluar dan tak berapa lama suara mesin mobil yang diparkir sekitar 20 menit di depan rumahnya itu makin menjauh dan tak terdengar lagi.
"Ngapain kamu berdiri disitu?", bentaknya.Yang ia lihat di depannya kini seraut wajah cemas dan penuh pertanyaan."Key,lihat aku..,kamu kenapa Key?",wajah itu jelas tidak asing bagi Key.
Ia merasakan dingin yang luar biasa menusuk ke tulang-tulangnya.Key memeluk erat sendiri tubuhnya, dan ia mulai menggigil.Matanya menatap lekat sosok lelaki itu.Ia tak kuasa berkata-kata, tak sanggup membendung air matanya, dan perlahan pipinya pun basah.
Laki-laki itu,Tian..,hanya bisa memandang Key dengan iba.Perempuan yang dikenalnya 5 tahun lalu itu memang pernah punya tempat di hati Tian,bahkan hingga saat ini.Pikiran Tian kian berkecamuk entah mengapa ia merasakan ada yang tidak beres dengan key.Perlahan diusapnya dengan lembut pipi perempuan yang pernah mencintainya itu.Dihapusnya linangan air mata Key. "Key,apa yang ada di pikiran kamu sekarang?",pertanyaan Tian membuat Key menepis tangan Tian yang sejak tadi berusaha menghapus linangan air matanya.Key sontak bangun dari sofa yang didudukinya."Apa yang ada di pikiran kamu?",Key membentak Tian. Amarah itu sungguh terlihat dari mata Key yang masih tampak berkaca-kaca."Saya cinta kamu,saya tunggu kamu bertahun-tahun tanpa kejelasan apapun,dan sekarang kamu tanya apa yang ada di pikiran saya..",kata-kata itu pun terlontar dari mulut Key.Entah darimana ia dapat keberanian itu,apa yang ada di pikirannya saat itupun tidak seorang pun yang tahu termasuk dirinya sendiri."Menurut kamu apa yang ada di pikiran saya?".
"Key,saya minta maaf"."Saya ngga'pernah bermaksud menyakiti kamu",suara itu penuh penyesalan. Suara yang selalu membuatnya merasa nyaman dan tenang. Suara itu masih terdengar sama seperti 5 tahun lalu saat mereka baru memulai persahabatan mereka.
Tian beranjak dari sofa mendekati Key,dan berusaha memeluknya. Key pun mundur, menjauh dari laki-laki yang pernah sangat dicintainya dan pernah ditunggunya bertahun-tahun itu."Pergi kamu!",kata-kata itu meluncur dari mulut Key.Key tak kuasa melihat sosok itu,hatinya remuk,hancur sehancur-hancurnya.Dalam hatinya ia berharap Tian segera pergi dan kelak tidak perlu menemuinya lagi."Saya mohon Key,jangan begini caranya", kata Tian."For Godsake Tian,please leave",jawab Key.
Tian pun pergi meninggalkan Key. Sebelum ia pergi ia mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya."Selamat ulang tahun Key",sambil meletakkan sebuah kotak kecil warna putih yang dibungkus rapi lengkap dengan pita pink kecil yang sangat manis. Setelah itu Tian keluar dan tak berapa lama suara mesin mobil yang diparkir sekitar 20 menit di depan rumahnya itu makin menjauh dan tak terdengar lagi.
Perlukah Menangis
Menangis terkadang menjadi manifestasi dari espektasi yang berlebihan,terlebih lagi ketika espektasi itu berubah menjadi tumpul dan tidak bergerak kemanapun.Saya bisa menangis tanpa alasan apapun,bukan bermaksud mendramatisir tapi terkadang kita tidak membutuhkan alasan apapun untuk melakukan sesuatu dalam alam sadar kita bukan?Tapi mengapa menangis?Tangisan merupakan luapan perasaan emosional seseorang,bisa karena marah,bahagia,atau karena diliputi kedukaan.Saya bisa menangis ketika saya hampa.Ketika saya tidak merasakan apapun dalam diri saya,saya bisa menangis sejadi-jadinya.Ketidakmampuan menyembunyikan perasaan memang terlihat jelas dari sikap dan wajah seseorang, termasuk saya.Terlalu ekspresif,mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan diri mereka yang mempunyai sifat tersebut.
Menangis adalah luapan emosi dan perasaan maupun keinginan, yang sekaligus bisa dijadikan alat legitimasi. Dengan menangis orang bisa memperoleh apa yang diinginkan. Dengan menangis, dada yang sesak menjadi lega. Dengan menangis orang menjadi iba. Dengan memangis orang mau memaafkan, dan seterusnya.
Menangis karena kehilangan sesuatu yang dicintai adalah hal yang wajar, setau saya tidak tercela menurut agama dan menurut adat. Tapi tentunya kesedihan yang dialami tersebut tidak benar jika dibawa berlarut-larut, apalagi jika menjadi belenggu yang menghalangi seseorang untuk dapat beraktivitas secara wajar.
Hilangnya sesuatu yang kita cintai bukanlah sesuatu yang luar biasa, yang harus selalu terus diingat dan dikenang. Menangis sungguh sangat melegakan,setidaknya itu menurut saya.Perlukah kita menangis?Anda sendiri yang mampu menjawabnya..
Menangis adalah luapan emosi dan perasaan maupun keinginan, yang sekaligus bisa dijadikan alat legitimasi. Dengan menangis orang bisa memperoleh apa yang diinginkan. Dengan menangis, dada yang sesak menjadi lega. Dengan menangis orang menjadi iba. Dengan memangis orang mau memaafkan, dan seterusnya.
Menangis karena kehilangan sesuatu yang dicintai adalah hal yang wajar, setau saya tidak tercela menurut agama dan menurut adat. Tapi tentunya kesedihan yang dialami tersebut tidak benar jika dibawa berlarut-larut, apalagi jika menjadi belenggu yang menghalangi seseorang untuk dapat beraktivitas secara wajar.
Hilangnya sesuatu yang kita cintai bukanlah sesuatu yang luar biasa, yang harus selalu terus diingat dan dikenang. Menangis sungguh sangat melegakan,setidaknya itu menurut saya.Perlukah kita menangis?Anda sendiri yang mampu menjawabnya..
Subscribe to:
Posts (Atom)