Saturday, February 16, 2008

Perlukah Menangis

Menangis terkadang menjadi manifestasi dari espektasi yang berlebihan,terlebih lagi ketika espektasi itu berubah menjadi tumpul dan tidak bergerak kemanapun.Saya bisa menangis tanpa alasan apapun,bukan bermaksud mendramatisir tapi terkadang kita tidak membutuhkan alasan apapun untuk melakukan sesuatu dalam alam sadar kita bukan?Tapi mengapa menangis?Tangisan merupakan luapan perasaan emosional seseorang,bisa karena marah,bahagia,atau karena diliputi kedukaan.Saya bisa menangis ketika saya hampa.Ketika saya tidak merasakan apapun dalam diri saya,saya bisa menangis sejadi-jadinya.Ketidakmampuan menyembunyikan perasaan memang terlihat jelas dari sikap dan wajah seseorang, termasuk saya.Terlalu ekspresif,mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan diri mereka yang mempunyai sifat tersebut.
Menangis adalah luapan emosi dan perasaan maupun keinginan, yang sekaligus bisa dijadikan alat legitimasi. Dengan menangis orang bisa memperoleh apa yang diinginkan. Dengan menangis, dada yang sesak menjadi lega. Dengan menangis orang menjadi iba. Dengan memangis orang mau memaafkan, dan seterusnya.
Menangis karena kehilangan sesuatu yang dicintai adalah hal yang wajar, setau saya tidak tercela menurut agama dan menurut adat. Tapi tentunya kesedihan yang dialami tersebut tidak benar jika dibawa berlarut-larut, apalagi jika menjadi belenggu yang menghalangi seseorang untuk dapat beraktivitas secara wajar.
Hilangnya sesuatu yang kita cintai bukanlah sesuatu yang luar biasa, yang harus selalu terus diingat dan dikenang. Menangis sungguh sangat melegakan,setidaknya itu menurut saya.Perlukah kita menangis?Anda sendiri yang mampu menjawabnya..

No comments: