Thursday, September 4, 2008

Menyatukan Dua Kepala

Blog ini saya buat untuk menanggapi pernyataan sahabat saya tentang tidak bisanya dua kepala dijadikan satu. Ughh..rasanya kalo ngomongin hal-hal kaya' begini sama sahabat saya yang satu ini ngga akan pernah habis dehh. Selalu adaaa aja perdebatan yang seru, menarik dan bikin kami saling nyolot2an tapi sesudahnya malah saling mentertawakan diri kami sendiri. Well, inilah beberapa pemikiran dari vina si sok tau yang menjadi issues perdebatan kami waktu itu:

Pertama,
Bukannya harus sama persis isi kepala kita sama si pasangan itu.
Nyatuin dua kepala itu maksudnya lebih kepada, walaupun masing-masing punya karakter dan pribadi yang berbeda.
Tapi dua2nya bisa bertoleransi, mengerti, bersedia berkembang bersama-sama, tidak saling menuntut satu sama lain karena kekurangan
yang dipunya pasangan masing-masing, namun lebih kepada work it out together.
Dimana berjalan seiring dan bukan digiring.
Cuma kalau dari awalnya emang udah ngga ada niatan untuk bisa saling toleransi, saling mengerti dan bla..bla..bla
yang gw mentioned sebelumnya diatas,buat apa lagi dipertahankan.
Toh kalo cuma satu pihak yang berusaha mempertahankan tapi pihak yang lain justru malah nyerah
entah karena masalah yg dinilai ngga bisa diselesaikan atau karena perbedaan antara keduanya yg terlalu besar
sehingga si pihak yang ini memilih untuk give up, walk away, kabur...
Apakah masih perlu untuk dipertahankan?
so that's why saya menggunakan istilah "menyatukan dua kepala".

Kedua, soal visi dan misi...
semuanya memang takes time dan berproses,tapi kalo ngga ada usahanya gimana??
kalo dari awal cuma bisa nunggu aja, menunggu waktu..
menunggu fate atau destiny, basiii...!!
semesta itu bergerak,ngga statis dan akan mengikis apapun yang diam.
jadi kalo cuma bisa pasrah, cuma bisa menyerahkan pada YANG DIATAS SANA, tanpa usaha
dan berharap perubahan akan segera terjadi that's a load of crap!
never wait for somethin' that might uncertain.
at least that's what i thought!

No comments: