Monday, August 11, 2008

Catatan Tentang Keraguan

Keraguan dan ketidakyakinan akan sesuatu hal bisa menjadi sesuatu yang menakutkan.Bukan bermaksud berlebihan, tapi memang benar itu adanya.
Saya mempunyai seorang sahabat yang ragu dengan dirinya sendiri.
Dia ragu apakah dia bisa hidup sendiri tanpa kehadiran orang yang biasanya ada disampingnya.
Selama hidupnya ia dikelilingi orang-orang yang siap menemaninya dan melakukan apapun untuknya kapanpun ia mau.
Dan kini setelah sesuatu terjadi dalam hidupnya, ia memilih untuk sendiri.
Ia bercerita pada saya tentang bagaimana tersiksanya ia dengan kesendiriannya.Ia juga bertanya bagaimana saya bisa betah terlalu lama sendiri bertahun-tahun tanpa ada seseorang disamping saya.
"Kamu hanya perlu waktu",itu yang saya katakan padanya.
"Waktu akan menyembuhkan segalanya,jadi cuma itulah yang kamu butuhkan",tambah saya.
Menikmati kesendirian memang tidak mudah,tapi kamu akan merasa nyaman setelah kamu melakukan nya berulang-ulang kali,dan ketika itu menjadi rutinitas harian kamu.
Lalu dia bercerita pada saya tentang betapa irinya dia pada saya,karena kini saya memiliki seseorang disamping saya (meskipun belum jelas arahnya kemana,red).
Kemudian saya berpikir lama...
Dulu sekali saya pernah menunggu seseorang begitu lama dan berharap dia akan membalas cinta saya,hingga waktu itu tidak pernah datang dan orang itupun pergi entah kemana.
Sekarang...saat saya tidak memikirkan apapun tentang cinta,dia tiba-tiba ada di depan mata saya begitu saja.
Life is full of surprises,definitely.
Dalam hidup kita belajar mencintai,melupakan dan mungkin menemukannya kembali.
Saya sendiri punya keraguan dan ketidakyakinan pada diri saya sendiri.
Saya ragu apakah saya bisa berbagi dengan orang lain,dalam hal bercerita atau apapun yang biasa dilakukan orang-orang yang in relationship.
Karena keterbiasaan saya yang terlalu lama sendiri membuat saya terlalu kaku mungkin di mata orang lain,atau mungkin terlalu egois karena terlalu memikirkan diri sendiri.
Saya memang masih terlalu jetlag dengan semua ini,begitupun sahabat saya.
Kami adalah dua orang yang berbeda dengan masalah yang sama.
Ia dengan keraguannya dengan kesendirian,sedangkan saya dengan keraguan mengenai apakah saya bisa berbagi dengan orang lain.
Kami memang ragu dengan apa yang sekarang kami jalani.
Kami mempertanyakan dalam hati kecil kami,"Apakah saya mampu?".
Kami adalah dua orang yang ragu, takut dan gambling dengan hidup kami sendiri.
But somebody said that "if we never try, we wud never now",this is so true..
Dan kami memilih untuk menjalani apa yang ada di depan mata kami saat ini.
Sedikit demi sedikit kami memupuk kepercayaan kami tentang apa yang sedang kami jalani,dan berharap sesuatu yang baik akan terjadi pada kami.

No comments: