Fate atau destiny mungkin menjadi suatu cara bagi manusia untuk menjelaskan apa yang tidak bisa dijelaskan.
Saya sendiri tidak bisa menjelaskan bagaimana fate atau destiny itu terjadi.
Dan saya tidak bermaksud menjelaskan apa itu fate atau destiny..
Entahlah apa yang saya bicarakan kali ini,mungkin karena efek headache atau terlalu mengantuk sehingga saya terlalu banyak membicarakan hal-hal yang tidak penting.
Dan entah darimana ide ini ada di otak saya,and i keep wondering..
Apakah kita harus 'penuh' terlebih dahulu sebelum bisa 'memenuhi' orang lain?
Cinta bukanlah dependensi, namun merupakan keutuhan yang dibagi, at least that's what Celestine's Prophecy said.
Is it true..?
Jika saya merasa sebagai seseorang yang tidak utuh, bagaimana saya bisa membaginya?
Norma berubah, agama berubah, sains berubah, segalanya berubah dan tidak pernah sama. Begitupun dengan kebahagiaan, kebahagiaan adalah sesuatu yang hidup, berubah dan tidak statis.
Dan jika sekarang saya merasa bahagia,apa mungkin saya telah melalui proses dimana saya telah 'penuh',merasa sebagai satu keutuhan.
Karena saya yakin saya tidak bergantung.
Entahlah..
No comments:
Post a Comment