Tepat kemarin saya dan sahabat saya serempak bosan dengan rutinitas harian kami. Jenuh dan amat sangat lelah dengan hal-hal monoton yang dilakukan hampir setiap hari. Mulai dari bangun tidur, kerja, aktivitas kantor, pekerjaan yang tidak mengenal waktu, orang-orang bitchy yang ditemui setiap hari, deadline, klien yang banyak maunya, atasan yang suka marah-marah tanpa alasan yang jelas, dan segala hal perintilan lainnya yang membuat kami berdua muak.
Belum lagi dengan masalah pribadi kami. Ya...masalah pribadi yang menguras otak kami hampir 90% dari waktu yang kami punya. Dan manusia memang tidak akan bisa lepas dari masalah selama hidupnya, iya..saya mengerti itu.
Yang kami butuhkan hanya stress reliever, karena kami sudah cukup muak dengan berbagai masalah yang kami hadapi.
Kami memutuskan untuk pergi dari rutinitas harian kami...
Rutinitas harian kami yang menggila lebih tepatnya.
Pantai..kami adalah dua orang yang cinta dengan pantai, dan tanpa pikir panjang kamipun pergi ke sana.
Perfect, pantai memang tepat sebagai tempat stress reliever kami.
Kami bercerita begitu banyak hal. Hal-hal yang membuat kami menangis..
Tak lama kamipun mengambil view paling nyaman versi kami dan mulai kontemplasi.
Dan sayapun merenung...
Saya lelah karena terlalu penurut.
Saya bosan karena selalu bertoleransi dengan orang lain.
Saya selalu memikirkan apa yang dirasakan orang lain tanpa memikirkan apa yang saya rasakan.
Saya terlalu letih untuk memilih menyakiti hati saya daripada melihat orang lain terluka.
Benci...,saya benci diri saya.
Saya benci diri saya yang penurut.
Saya benci menjadi anak yang selalu patuh.
Saya cuma ingin jadi diri saya seutuhnya, dan diterima seutuhnya.
Hari sudah mulai sore dan kamipun mulai lelah dengan pemikiran empat dimensi kami masing-masing. Kami mulai berjalan mengitari Le'Bridge, dimana saya cukup butuh waktu untuk mengumpulkan keberanian saya.
Sudah cukup untuk hari ini,setidaknya saya lebih tenang dan bersiap menghadapi hari esok.
Ya...menghadapinya...
Belum lagi dengan masalah pribadi kami. Ya...masalah pribadi yang menguras otak kami hampir 90% dari waktu yang kami punya. Dan manusia memang tidak akan bisa lepas dari masalah selama hidupnya, iya..saya mengerti itu.
Yang kami butuhkan hanya stress reliever, karena kami sudah cukup muak dengan berbagai masalah yang kami hadapi.
Kami memutuskan untuk pergi dari rutinitas harian kami...
Rutinitas harian kami yang menggila lebih tepatnya.
Pantai..kami adalah dua orang yang cinta dengan pantai, dan tanpa pikir panjang kamipun pergi ke sana.
Perfect, pantai memang tepat sebagai tempat stress reliever kami.
Kami bercerita begitu banyak hal. Hal-hal yang membuat kami menangis..
Tak lama kamipun mengambil view paling nyaman versi kami dan mulai kontemplasi.
Dan sayapun merenung...
Saya lelah karena terlalu penurut.
Saya bosan karena selalu bertoleransi dengan orang lain.
Saya selalu memikirkan apa yang dirasakan orang lain tanpa memikirkan apa yang saya rasakan.
Saya terlalu letih untuk memilih menyakiti hati saya daripada melihat orang lain terluka.
Benci...,saya benci diri saya.
Saya benci diri saya yang penurut.
Saya benci menjadi anak yang selalu patuh.
Saya cuma ingin jadi diri saya seutuhnya, dan diterima seutuhnya.
Hari sudah mulai sore dan kamipun mulai lelah dengan pemikiran empat dimensi kami masing-masing. Kami mulai berjalan mengitari Le'Bridge, dimana saya cukup butuh waktu untuk mengumpulkan keberanian saya.
Sudah cukup untuk hari ini,setidaknya saya lebih tenang dan bersiap menghadapi hari esok.
Ya...menghadapinya...
No comments:
Post a Comment